Pengangguran yang Terjadi di Indonesia


Pada awal tahun 2020 ini fenomena yang mungkin masih meningkat ialah bertambahnya angka penggangguran di Indonesia. Pengangguran artinya orang yang tidak bekerja atau tidak memiliki pendapatan, dan ini menyebabkan pendapatan masyarakat secara umum turun. Walau agak sulit untuk menentukan jumlahnya secara pasti, diperkirakan bahwa sekitar 55 sampai 65 persen pekerjaan di Indonesia adalah pekerjaan informal. Saat ini sekitar 80 persen dari pekerjaan informal itu terkonsentrasi di wilayah pedesaan, terutama di sektor konstruksi dan pertanian.

Meningkatnya angka pengangguran di Indonesia, nilai pendapatan masyarakatpun ikut menurun, artinya jika pendapatan menurut maka daya beli masyarakat juga mulai menurun. Hal ini menjadi masalah terlambatnya perkembangan ekonomi di Indonesia, bagaimana tidak angka penganggur lebih tinggi dari lapangan pekerjaan yang tersedia.
Masalah dalam pergerakan perekonomian di Indonesia dilihat dari daya beli dan pengangguran ini berdampak pada melambatnya pergerakan roda ekonomi membawa masalah  bagi sektor ketenagakerjaan Indonesia.

Karena banyak sekali dari perdesaan yang bekerja ke kota untuk mencari  uang tetapi pendapatnya kecil mungkin faktor pendidikan yang masih rendah. terjadi juga di kalangan penduduk usia muda, misalnya dalam kelompok umur 15 – 24 tahun. Anak-anak muda perdesaan melakukan migrasi ke daerah perkotaan dengan harapan dapat keluar dari jerat kemiskinan yang memerangkap orang tua mereka. Banyaknya pilihan pekerjaan yang tersedia di wilayah perkotaan memungkinkan mereka mendapatkan pekerjaan dengan upah yang (jauh) lebih besar dibanding upah kerja di desa.
Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya penyedian lapangan kerja. Adapun penyebab timbulnya permasalahan tersebut diantaranya, kurangnya investasi yang masuk, kebijakan ketat dari sejumlah negara maju dalam menerima ekspor negara berkembang, iklim investasi yang belum kondusif, pasar global, berbagai regulasi dan birokrasi yang kurang mendukung.

Hal ini, menyebabkan angka pengangguran meningkat. Ditambah dengan tingkat lulusan yang tinggi, mulai dari SMK, Diploma bahkan Sarjana banyak tersedia, sedangkan jumlah lapangan kerja tidak sebanding.

Menurut data BPS per Agustus 2019, terdapat total 7,05 juta jiwa yang tidak memiliki pekerjaan, jumlah tersebut meningkat 3,3 persen dari posisi Februari sebesar 6,82 juta. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pun naik dari 5,01 persen pada Februari 2019 menjadi 5,28 persen pada Agustus 2019. Namun, angka tersebut masih lebih baik jika dibanding Agustus tahun lalu sebesar 5,34 persen. TPT adalah indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam kurun waktu enam bulan, tingkat pengangguran di Indonesia bertambah sebanyak 230 ribu jiwa. Ditambah dengan kecendrungan masyarakat menjadikan pedapatan sebagai patokan kesejahteraan perekonomian.

Menurunkan tingkat pengangguran pada saat ini ada beberapa cara 
masyarakat dan pemerintah saling bekerjasama, tidak ada yang lebih dititik beratkan atau di mudahkan, peran keduanya aruslah seimbang. Agar keduanya stabil setidaknya ada cara dua cara sederhana akan hal itu.

Pertama, tidak membeda bedakan pencari kerja. Tidak sedikit perusahaan yang enggan menerima calon pekerja yang sudah berkeluarga dan memilii anak, misalnya  saja dengan alasan tanggungan perusahaan terhadap keluarga si pelamar, dan akan mengakibatkan si pelamar sering izin dan tidak masuk kerja.

Kedua, menerapkan konsep tim junior-senior, pekerja muda dan tua menghadapi masalah yang sama dalam pasar tenaga kerja, yaitu tingkat pengangguran yang tinggi. Namun demikian, kedua kelompok ini memiliki alasan yang berbeda. Jika pekerja muda tidak memiliki pengalaman kerja, pekerja tua mulai kehilangan produktivitas mereka.
sekaligus cara mengatasi pengangguran yang berikutnya adalah dengan menerapkan konsep tim junior-senior, di mana kedua kelompok tergabung menjadi satu. Keterampilan pekerja muda dan tua bisa saling melengkapi sehingga mendorong efektivitas kerja yang dilakukan.

Jika dilihat dari strategi diatas ada tambahan yaitu lebih di gerakan lagi kualitas kerja yang baik agar lapangan kerja yang tersedia atau perusahaan tidak serta merta mempekerjakan, sehingga tidak ada lagi pengusaha yang gulung ikar akibat upah yang di keluarkan tidak sebanding dengan kualitas pekerjaan yang di hasilkan.

Penjelasan ini sebagai gambaran agar kita dan pemerintah terus bermitra untuk menjaga kesejahteraan ekonomi masyrakat keadaan Indonesia pada saat ini akibat adanya peningkatan jumlah pengangguran, dan mencoba mengajak berpikir rasional tentang menjaga kesejahteraan ekonomi masyarakat, saat ini dan masa yang akan datang.

Referensi :




Komentar